Borjuis
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Borjuis (kata sifat: borju) dalam sosiologi dan ilmu politik menggambarkan berbagai
kelompok di seluruh sejarah. Dalam dunia Barat, di antara akhir abad pertengahan dan saat sekarang, kaum
borjuis adalah sebuah kelas sosial dari orang-orang yang
dicirikan oleh kepemilikan modal dan kelakuan yang terkait
dengan kepemilikan tersebut. Mereka adalah bagian dari kelas menengah atau kelas pedagang, dan mendapatkan kekuatan ekonomi dan sosial dari pekerjaan, pendidikan, dan kekayaan. Hal ini dibedakan dari kelas sosial yang
kekuasaannya didapat dari lahir di dalam sebuah keluarga aristokrat pemilik tanah yang bergelar, yang
diberikan hak feodal istimewa oleh raja / monarki. Kaum Borjuis muncul di kota-kota yang ada
di akhir zaman feodal dan awal zaman modern, melalui kontrol
perdagangan jarak jauh dan manufaktur kecil. Kata borjuis dan borju
berasal dari bahasa Perancis, yang berarti
"penghuni-kota" (dari Bourg, bdk. Bahasa Jerman Burg).
Marxisme mendefinisikan borjuis
sebagai kelas sosial yang memiliki alat-alat
produksi dalam masyarakat kapitalis. Marxisme memandang bahwa kelompok ini
muncul dari kelas-kelas orang kaya di perkotaan di masa pra- (sebelum) dan awal
masyarakat kapitalis.
Dalam
masyarakat kapitalis kontemporer, istilah borjuis dapat
merujuk pada kelas menengah, menengah atas, atas dan / atau gaya hidup dan
nilai-nilai mereka.
Istilah
ini mempunyai konotasi kuat yang maksudnya "budaya ruang duduk yang
pasif" dalam konteks Eropa. Borjuis sering merujuk
pada kelakuan menyendiri dan konservatif secara sosial yang disertai adat menganggur
dari orang kaya baru.
Etimologi dan kegunaan kata
Di bawah kapitalisme, istilah borjuis telah banyak digunakan sebagai ungkapan perkiraan setara untuk orang kelas atas. Kata ini juga berevolusi yang kemudian berarti pedagang dan pengusaha, dan sampai abad ke-19 umumnya bersinonim dengan "kelas menengah", yaitu orang-orang yang masuk dalam spektrum sosial ekonomi yang luas antara bangsawan dan petani atau kaum proletar. Karena kekuatan dan kekayaan kaum bangsawan memudar di paruh kedua abad ke-19, dan karena kelas pedagang dan kelas komersial menjadi dominan, kaum borjuis muncul sebagai pengganti dari digulingkannya kaum bangsawan dan kelas penguasa yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar